Wednesday, December 1, 2021

IKRIMAH (RADHIYALLAHU ‘ANHU) MENYERANG MUSAILAMAH AL-KADZDZAB.

 

Gambar oleh Lars_Nissen dari Pixabay.

Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Kisah mengenai dikirimnya 2 sahabat mulia yakni Ikrimah dan Syarhabil bin Hasanah (Radhiyallahu ‘Anhuma) telah saya kisahkan pada artikel yang lalu, dimana kisah tersebut saya ambil atau nukil dari buku karangan Imam Ibnul Jauziy (Rahimahullah) yang berjudul al-Muntadzam fi Tarikhil Muluki wal-Umam.

Dan sesuai dengan apa yang saya janjikan pada artikel yang lalu, maka sebelum saya menuliskan kisah mengenai perjalanan Khalid (Radhiyallahu ‘Anhu) dan pasukannya ke negeri Yamamah, saya akan menuliskan terlebih dahulu kisah yang serupa dengan kisah yang saya tuliskan pada artikel yang lalu, akan tetapi dengan sedikit perincian yang saya nukil dari kitab milik 2 ulama, yakni Imam Ibnul Atsir dan Ibnu Jarir (Rahimahumallah).

BACA JUGA:

UPAYA PENYERANGAN IKRIMAH (RADHIYALLAHU ‘ANHU) TERHADAP MUSAILAMAH AL-KADZDZAB.

ABU BAKAR (RADHIYALLAHU ‘ANHU) MEMOBILISASI DAN MEMPERSIAPKAN KAUM MUSLIMIN UNTUK MENYONGSONG PERTEMPURAN MELAWAN MUSAILAMAH AL-KADZDZAB.

Kisahnya sebagaimana berikut…

Imam Ibnu Jarir (Rahimahullah) berkata dalam kitabnya sebelum menuangkan kisahnya, beliau berkata: “Telah menuliskan kepadaku as-Sirriy, dari Syu’aib, dari Saif, dari Sahl bin Yusuf, dari al-Qasim bin Muhammad, dia berkata: ‘…”. Kemudian setelah itu beliau menuliskan kisahnya…

Kedua Imam diatas membawakan kisah yang kurang lebih berbunyi sebagaimana berikut…

Dahulu ketika Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu) mengirimkan pasukan-pasukannya menuju negeri atau kampung-kampung orang-orang murtad, beliau pun mengirimkan juga sebuah pasukan dibawah komando Ikrimah bin Abi Jahl (Radhiyallahu ‘Anhu) ke negeri Yamamah untuk menumpas gerakan kemurtadan yang dipelopori oleh Musailamah al-Kadzdzab.

Selain Ikrimah, beliau juga mengirim sebuah pasukan lagi dibawah komando Syarhabil bin Hasanah (Radhiyallahu ‘Anhu). Dimana ketika Ikrimah mendengar akan diberangkatkannya Syarhabil dan pasukannya, beliau pun memerintahkan pasukannya agar berjalan lebih cepat hingga akhirnya mereka tiba di negeri Yamamah terlebih dahulu dan langsung menyerang suku Bani Hanifah. Akan tetapi suku tersebut berhasil menahan serangan pasukan Ikrimah dengan baik, dan juga berhasil memberikan beberapa kerugian kepada kaum muslimin.

Syarhabil sendiri ketika beliau mendengar kabar mengenai apa yang dilakukan dan didapatkan oleh Ikrimah dan pasukannya, beliau memutuskan untuk berhenti di tengah jalan menunggu instruksi selanjutnya dari Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu).

Adapun Ikrimah, maka setelah beliau menerima kekalahan dalam peperangan tersebut, beliau mengirimkan sebuah surat kepada Abu Bakar, dimana dalam surat tersebut beliau menjelaskan seluruh kejadian yang telah menimpanya.

Abu Bakar pun setelah beliau membaca surat tersebut, beliau mengirimkan surat balasan yang berbunyi: “Wahai Ikrimah, jangan sampai aku melihatmu, dan engkau juga jangan sampai engkau melihatku! (yakni janganlah engkau kembali ke kota Madinah). Janganlah engkau kembali ke kota Madinah, karena jika engkau kembali, maka engkau sama saja sedang melemahkan semangat juang pasukanmu!. Yang perlu engkau lakukan saat ini adalah, hendaknya engkau bergerak menuju tempat dimana Hudzaifah dan ‘Arjafah sedang berjuang melawan kaum murtad, dan sesampainya engkau disana, bergabunglah dengan keduanya dan perangilah penduduk Oman dan Mahrah (yang murtad).

Kemudian setelah itu, bergeraklah engkau bersama pasukanmu lagi menuju negeri Yaman dan Hadramaut. Dan sesampainya engkau disana, bergabunglah engkau bersama Muhajir bin Abi Umayyah”.

Abu Bakar juga mengirimkan surat kepada Syarhabil bin Hasanah, dimana di dalam suratnya tersebut, beliau memerintahkan Syarhabil untuk diam ditempat menunggu kedatangan Khalid dan pasukannya. Dan jika dirinya dan Khalid telah berhasil menumpas Musailamah dan pengikutnya, maka instruksi selanjutnya baginya adalah, hendaknya Syarhabil bergerak menuju negeri tempat suku Qudha’ah menetap dan membantu ‘Amr bin al-‘Ash disana menghadapi kaum murtad.

Imam Ibnu Jarir (Rahimahullah) berkata: “…Kemudian beberapa hari sebelum Abu Bakar melepas Khalid dan pasukannya menuju negeri Yamamah, beliau mengirim surat kepada Syarhabil yang bunyinya sebagaimana berikut: ‘Jika kalian telah bertemu dengan Khalid, dan juga jika kalian telah menumpas Musailamah bersamanya Insya Allah. Maka setelah itu, hendaknya engkau pergi menuju negeri tempat tinggal suku Qudha’ah. Dan sesampainya engkau disana, bergabunglah dengan ‘Amr bin ‘Ash dan pasukannya, untuk kemudian perangilah oleh kalian berdua siapa saja diantara anggota suku tersebut yang murtad dan enggan membayar zakat!’”. Isi surat Abu Bakar ini tidak dituliskan oleh Imam Ibnul Atsir (Rahimahullah) di dalam kitabnya. Wallahu A’lam Bish-Shawab.

Insya Allah kisah akan berlanjut ke artikel selanjutnya.

Was-Salam.   

    

 

 

 

    

 

 

 

0 comments:

Post a Comment