Gambar oleh Lars_Nissen dari Pixabay. |
Bismillah…
Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala
Rasulillah.
Kisah mengenai dikirimnya 2 sahabat mulia
yakni Ikrimah dan Syarhabil bin Hasanah (Radhiyallahu ‘Anhuma) telah
saya kisahkan pada artikel yang lalu, dimana kisah tersebut saya ambil atau
nukil dari buku karangan Imam Ibnul Jauziy (Rahimahullah) yang berjudul al-Muntadzam
fi Tarikhil Muluki wal-Umam.
Dan sesuai dengan apa yang saya janjikan pada
artikel yang lalu, maka sebelum saya menuliskan kisah mengenai perjalanan
Khalid (Radhiyallahu ‘Anhu) dan pasukannya ke negeri Yamamah, saya akan
menuliskan terlebih dahulu kisah yang serupa dengan kisah yang saya tuliskan
pada artikel yang lalu, akan tetapi dengan sedikit perincian yang saya nukil
dari kitab milik 2 ulama, yakni Imam Ibnul Atsir dan Ibnu Jarir (Rahimahumallah).
BACA JUGA:
UPAYA PENYERANGAN IKRIMAH (RADHIYALLAHU
‘ANHU) TERHADAP MUSAILAMAH AL-KADZDZAB.
Kisahnya sebagaimana berikut…
Imam Ibnu Jarir (Rahimahullah)
berkata dalam kitabnya sebelum menuangkan kisahnya, beliau berkata: “Telah
menuliskan kepadaku as-Sirriy, dari Syu’aib, dari Saif, dari Sahl bin Yusuf,
dari al-Qasim bin Muhammad, dia berkata: ‘…”. Kemudian setelah itu beliau
menuliskan kisahnya…
Kedua Imam diatas membawakan kisah yang kurang
lebih berbunyi sebagaimana berikut…
Dahulu ketika Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu)
mengirimkan pasukan-pasukannya menuju negeri atau kampung-kampung orang-orang
murtad, beliau pun mengirimkan juga sebuah pasukan dibawah komando Ikrimah bin
Abi Jahl (Radhiyallahu ‘Anhu) ke negeri Yamamah untuk menumpas gerakan
kemurtadan yang dipelopori oleh Musailamah al-Kadzdzab.
Selain Ikrimah, beliau juga mengirim sebuah
pasukan lagi dibawah komando Syarhabil bin Hasanah (Radhiyallahu ‘Anhu).
Dimana ketika Ikrimah mendengar akan diberangkatkannya Syarhabil dan
pasukannya, beliau pun memerintahkan pasukannya agar berjalan lebih cepat
hingga akhirnya mereka tiba di negeri Yamamah terlebih dahulu dan langsung
menyerang suku Bani Hanifah. Akan tetapi suku tersebut berhasil menahan
serangan pasukan Ikrimah dengan baik, dan juga berhasil memberikan beberapa
kerugian kepada kaum muslimin.
Syarhabil sendiri ketika beliau mendengar
kabar mengenai apa yang dilakukan dan didapatkan oleh Ikrimah dan pasukannya,
beliau memutuskan untuk berhenti di tengah jalan menunggu instruksi selanjutnya
dari Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu).
Adapun Ikrimah, maka setelah beliau
menerima kekalahan dalam peperangan tersebut, beliau mengirimkan sebuah surat
kepada Abu Bakar, dimana dalam surat tersebut beliau menjelaskan seluruh
kejadian yang telah menimpanya.
Abu Bakar pun setelah beliau membaca surat
tersebut, beliau mengirimkan surat balasan yang berbunyi: “Wahai Ikrimah,
jangan sampai aku melihatmu, dan engkau juga jangan sampai engkau melihatku!
(yakni janganlah engkau kembali ke kota Madinah). Janganlah engkau kembali ke
kota Madinah, karena jika engkau kembali, maka engkau sama saja sedang
melemahkan semangat juang pasukanmu!. Yang perlu engkau lakukan saat ini
adalah, hendaknya engkau bergerak menuju tempat dimana Hudzaifah dan ‘Arjafah
sedang berjuang melawan kaum murtad, dan sesampainya engkau disana,
bergabunglah dengan keduanya dan perangilah penduduk Oman dan Mahrah (yang
murtad).
Kemudian setelah itu, bergeraklah engkau
bersama pasukanmu lagi menuju negeri Yaman dan Hadramaut. Dan sesampainya
engkau disana, bergabunglah engkau bersama Muhajir bin Abi Umayyah”.
Abu Bakar juga mengirimkan surat kepada
Syarhabil bin Hasanah, dimana di dalam suratnya tersebut, beliau memerintahkan
Syarhabil untuk diam ditempat menunggu kedatangan Khalid dan pasukannya. Dan jika
dirinya dan Khalid telah berhasil menumpas Musailamah dan pengikutnya, maka
instruksi selanjutnya baginya adalah, hendaknya Syarhabil bergerak menuju negeri
tempat suku Qudha’ah menetap dan membantu ‘Amr bin al-‘Ash disana menghadapi
kaum murtad.
Imam Ibnu Jarir (Rahimahullah) berkata:
“…Kemudian beberapa hari sebelum Abu Bakar melepas Khalid dan pasukannya menuju
negeri Yamamah, beliau mengirim surat kepada Syarhabil yang bunyinya sebagaimana
berikut: ‘Jika kalian telah bertemu dengan Khalid, dan juga jika kalian telah
menumpas Musailamah bersamanya Insya Allah. Maka setelah itu, hendaknya engkau
pergi menuju negeri tempat tinggal suku Qudha’ah. Dan sesampainya engkau
disana, bergabunglah dengan ‘Amr bin ‘Ash dan pasukannya, untuk kemudian
perangilah oleh kalian berdua siapa saja diantara anggota suku tersebut yang
murtad dan enggan membayar zakat!’”. Isi surat Abu Bakar ini tidak dituliskan
oleh Imam Ibnul Atsir (Rahimahullah) di dalam kitabnya. Wallahu A’lam
Bish-Shawab.
Insya Allah kisah akan berlanjut ke artikel
selanjutnya.
Was-Salam.
0 comments:
Post a Comment