Tuesday, June 15, 2021

SEJARAH YAMAN: KISAH ABU KARIB TUBBAN DAN ASAL-USUL MASUKNYA AGAMA YAHUDI KE YAMAN (BAG, 3).

 

Pemandangan Pantai di Sore Hari, Gambar diambil dari Pixabay.com.

Bismilllah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Berkata Ibnu Ishaq di dalam bukunya yang berjudul (Sirah Nabawiyyah Li Ibni Ishaq): “Tubban As’ad Abu Karib adalah orang yang datang ke Madinah, kemudian membawa dua pendeta Yahudi ke Yaman sekaligus orang yang pertama kali melapisi Ka’bah dengan kain Kiswah. Dia naik tahta sebelum Rabi’ah bin Nashr naik tahta”.

Kemudian beliau melanjutkan dengan penjelasan mengenai sebab kemarahan Tubba’ (pada artikel yang lalu saya telah menjelaskan bahwa Tubban As’ad Abu Karib lebih familier di kalangan sejarawan dengan panggilan Tubba’) kepada penduduk Madinah, beliau berkata: “Tubba’ mengambil jalur yang melewati Madinah ketika ia pulang dari ekspedisinya di negeri-negeri timur (perihal ekspedisi tersebut telah saya jelaskan pula di artikel sebelum ini), bahkan ia telah sering mengambil jalur ini sebelum-sebelumnya, dan setiap kali ia lewat di samping Madinah ia memperhatikan bahwa penduduk Madinah adalah sekumpulan orang-orang baik. Maka pada saat perjalanannya ini ia tertarik untuk meninggalkan seorang anaknya di Madinah (agar sang anak bisa bergaul dan beradaptasi dengan penduduk Madinah), akan tetapi pada saat ia sampai di Yaman ia mendengar kabar bahwa anaknya tersebut telah terbunuh melalui sebuah siasat keji, ia-pun marah kepada penduduk Madinah dan segera bergerak bersama pasukannya ke sana, di tengah perjalanan ia bersumpah akan membumi hanguskan Madinah hingga tidak tersisa, membantai penduduknya sampai ke akar-akarnya, menghancurkan dan memporak porandakan kebun-kebun mereka. Pada saat ia tiba di Madinah ia mendapati bahwa penduduk Madinah pun telah bersiap untuk menghadapinya, mereka di pimpin oleh dua komandan, yang pertama bernama: ‘Amr bin Thallah dia adalah seseorang yang mempunyai hubungan darah dengan suku Bani Najjar, adapun yang kedua bernama: Ahmad bin ‘Amr bin Mabdzul”.

BACA JUGA:

SEJARAH YAMAN: KISAH ABU KARIB TUBBAN DANASAL-USUL MASUKNYA AGAMA YAHUDI KE YAMAN (BAG, 2).

SEJARAH YAMAN: KISAH ABU KARIB TUBBAN DANASAL-USUL MASUKNYA AGAMA YAHUDI KE YAMAN (BAG, 4).

Adapun as-Suhailiy berkata: “Adapun yang ia (Ibnu Ishaq) katakan perihal sebab serangan Tubba’ ke penduduk Madinah, maka al-Quttabiy mengatakan bahwa sebenarnya Tubba’ tidak bermaksud untuk menyerang penduduk Madinah, akan tetapi ia bermaksud untuk memerangi orang-orang Yahudi yang bermukim di sana. Penyebabnya adalah karena suku Aus dan Khazraj ketika mereka tiba di Madinah dan memutuskan untuk masuk dan menetap di sana, mereka masuk bersamaan dengan masuknya orang-orang Yahudi ke Madinah, hal ini terjadi setelah keluarnya kedua suku tersebut dari Yaman yang disebabkan oleh jebolnya bendungan Ma’rib (oleh karena itu kedua suku inipun bisa di bilang sebagai orang-orang yang setanah air dengan Tubba’ dan tentunya apa saja yang menyakiti mereka, maka hal itu juga menyakiti Tubba’ yang berperan sebagai raja Yaman). Pada saat kedua suku tersebut masuk, mereka membuat perjanjian dengan orang-orang Yahudi (untuk menjamin ketentraman hidup bertetangga), akan tetapi ternyata orang-orang Yahudi melanggar janji yang mereka buat dengan kedua suku Aus dan Khazraj, hingga orang-orang Yahudi melewati batas dengan sering berbuat dzalim kepada anggota kedua suku tersebut, melihat tidak adanya pilihan lain akhirnya kedua suku tersebut-pun mengirim surat ke Tubba’, di dalamnya mereka meminta bantuan kepada Tubba’ untuk membalas kedzaliman orang-orang Yahudi, maka setelah melihat surat tersebut Tubba’-pun bergegas menyiapkan pasukan untuk menggempur orang-orang Yahudi di Madinah”

As-Suhailiy menambahkan: “Ada yang mengatakan bahwa cerita ini sebenarnya adalah cerita perihal penyebab kedatangan Abu Jubailah al-Ghassaniy ke Madinah, di sebabkan karena permintaan tolong kedua suku Aus dan Khazraj kepadanya untuk membalas kedzaliman orang-orang Yahudi, Wallahu A’lam”.

Ibnu Ishaq melanjutkan kisahnya: “Konon ada pula seorang yang berasal dari suku Adi bin Najjar namanya adalah: Ahmar, orang tersebut dikisahkan telah menyerang seseorang dari anggota pasukan Tubba’ ketika Tubba’ sampai di Madinah, Ahmar memukul orang tersebut hingga meninggal. Hal ini disebabkan karena Ahmar mendapati orang tersebut sedang berdiri di depan sebuah pohon kurma miliknya yang sedang ia panen, maka sontak Ahmar memukulnya dengan alat bertaninya hingga orang tersebut meninggal. Ahmar berkata saat ia memukul orang tersebut: “Kurma itu adalah milik orang yang merawatnya”. Ketika mendengar kabar itu Tubba’ bertambah geram dengan penduduk Madinah, ia berkata: “Serang mereka!!”. Rakyat Madinah sendiri memutuskan untuk memerangi Tubba’ pada siang hari, adapun malam harinya mereka akan menjamu Tubba’ dan pasukannya, keputusan dan perilaku mulia dari rakyat Madinah ini membuat Tubba’ takjub, hingga ia berkata: “Demi Allah, sungguh kaum kami adalah benar-benar orang yang mulia”. (Tubba’ mengatakan bahwa penduduk Madinah adalah kaumnya disebabkan karena mayoritas penduduk Madinah adalah suku Aus dan Khazraj, dan kedua suku tersebut berasal dari Yaman sebagaimana yang di katakan oleh as-Suhailiy di atas).

Ibnu Ishaq melanjutkan: “Suatu hari pada saat Tubba’ kembali menyerang Madinah, ia di datangi oleh 2 orang Rahib Yahudi Madinah. Keduanya berasal dari suku Bani Quraizhah, adapun Quraizhah sendiri bersama an-Nadhir, an-Nahham dan ‘Amr adalah anak dari al-Khazraj bin ash-Sharih bin at-Tuman bin as-Sabth bin al-Yasa’ bin Sa’ad bin Lawi bin Khair bin an-Nahham bin Tanhum bin ‘Azir bin ‘Azri bin Harun bin ‘Imran bin Yashhur bin Qahits bin Lawi ibn Ya’qub (yang di kenal pula dengan nama Israil) bin Ishaq bin Ibrahim (kekasih Allah) ‘Alaihimus Salam, kedua rahib tersebut mendatangi Tubba’ karena mereka mendengar perihal tekad Tubba’ untuk membumi hanguskan Madinah beserta penduduknya. Keduanya berkata kepada Tubba’: “Wahai raja, janganlah engkau lakukan apa yang engkau ingin lakukan, sebab jika engkau tetap bersikeras untuk melakukannya maka engkau pasti akan benar-benar dipisahkan daripadanya (Madinah), dan kami khawatir engkau akan di hukum dengan hukuman yang di segerakan datangnya!”, Tubba’ bertanya: “Kenapa bisa?”, mereka menjawab: “Karena sungguh Madinah ini akan menjadi tempat hijrah seorang Nabi yang berasal dari suku Quraisy, Nabi tersebut akan diutus di akhir zaman, dan Madinah ini nantinya akan menjadi rumah dan tempat menetapnya”.  

Ibnu Ishaq melanjutkan: “Mendengar hal ini Tubba’ memerintahkan agar serangan di hentikan, karena ia melihat aura keilmuwan sangat terpancar dari wajah kedua rahib tersebut, dia sendiri sangat takjub akan apa yang ia dengar. Setelah kejadian tersebut Tubba’ memutuskan untuk memeluk agama Yahudi di bawah bimbingan kedua rahib tersebut, dan segera berangkat pulang ke Yaman”.

Akan tetapi ketika ia mendekati Makkah…

Cerita akan berlanjut ke artikel selanjutnya, Wallahu A’lam Bish-Shawab.

Was-Salam.

 

0 comments:

Post a Comment