Gambar oleh jplenio dari Pixabay |
Bismillah…
Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.
Pada artikel kali ini saya akan membahas
mengenai apa saja yang terjadi setelah pembunuhan al-Aswad al-Ansi. Sebenarnya tidak
banyak hal baru yang akan saya sampaikan di sini karena sebagian besarnya telah
saya sampaikan di awal pembahasan mengenai murtadnya al-Aswad al-Ansi. Oleh karena
itu saya mungkin akan menambahkan beberapa informasi mengenai apa saja yang
terjadi di tahun 11 hijriyyah yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan
kisah al-Aswad al-Ansi.
BACA JUGA:
TERBUNUHNYA AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 6).
Berkata Ibnu Katsir (Rahimahullah): “Berkata Saif bin Umar: ‘Dari al-Mustanir, dari Urwah, dari adh-Dhahhak, dari Fairuz, dia berkata: ‘Ketika kami membunuh al-Aswad, keadaan (di Yaman) kembali sebagaimana semula, dan kami juga memutuskan untuk mengangkat (sahabat) Mu’adz bin Jabal sebagai pemimpin kami dan beliaulah yang menjadi imam sholat berjamaah kami di Shan’a pada waktu itu. Akan tetapi demi Allah, 3 hari setelah kami menunjuk beliau untuk menjadi imam sholat sekaligus pemimpin umum bagi kami, tiba-tiba datang kabar bahwa Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) telah wafat. Maka semenjak hari itu keadaan kembali menjadi kacau, dan kami pun mengingkari sebagian besar perkara yang dimana dahulu kami mempercayai perkara-perkara tersebut. Pada waktu itu tanah Yaman benar-benar bergoncang dengan hebatnya!”.
Ibnu Katsir (Rahimahullah) melanjutkan:
“Dan telah kami sebutkan sebelumnya bahwa kabar mengenai (wafatnya) al-Ansi
sampai ke telinga Abu Bakar pada penghujung bulan Rabiul Awwal setelah beliau
mempersiapkan keberangkatan pasukan Usamah. Akan tetapi ada juga yang mengatakan
bahwa kabar gembira mengenai terbunuhnya al-Aswad al-Ansi datang di pagi hari
ketika Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) wafat. Walaupun begitu,
pendapat pertama adalah pendapat yang paling banyak di pegang oleh para ulama. Wallahu
A’lam”.
Adapun kejadian-kejadian yang tidak
memiliki hubungan dengan kisah al-Aswad akan tetapi terjadi di tahun 11
hijriyyah adalah sebagaimana berikut…
Berkata Ibnu Jarir ath-Thabariy (Rahimahullah):
“Kejadian-kejadian yang terjadi di tahun 11 hijriyyah:
1). Berkata al-Waqidiy: ‘Pada tahun ini
-yaitu tahun 11 hijriyyah- datanglah sebuah rombongan dari suku an-Nakha’
menemui Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) di pertengahan bulan
Muharram. Mereka di pimpin oleh seseorang yang bernama Zurarah bin ‘Amr. Dan mereka
ini adalah rombongan para utusan yang paling terakhir datang menemui Rasulullah
(Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)’.
2). Pada tahun ini juga meninggal putri
Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) yang bernama Fatimah (Radhiyallahu
‘Anha). Beliau meninggal pada malam selasa tanggal 3 Ramadhan (wallahu a’lam).
Beliau pada saat meninggalnya itu berumur 29 tahun…
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij,
dari az-Zuhriy, dari Urwah, dia berkata: ‘Jarak antara meninggalnya Fatimah
dengan meninggalnya Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) adalah 6
bulan.
Berkata al-Waqidiy: ‘Pendapat ini lebih kuat
menurut kami’.
Jasad beliau yakni Fatimah di mandikan oleh
(sahabat) Ali dan (shahabiyat) Asma’ bintu Umais (Radhiyallahu ‘Anhum).
Dan telah menceritakan kepadaku pula
Abdurrahman bin Abdil Aziz bin Abdillah bin Utsman bin Hanif, dari Abdullah bin
Abi Bakr bin ‘Amr bin Hazm, dari Umrah anak perempuan Abdurrahman, beliau
berkata: ‘Yang menjadi imam ketika men-shalati jenazah Fatimah adalah (sahabat)
al-‘Abbas bin Abdil Muththalib (Radhiyallahu ‘Anhu).
Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Zaid, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Ali dari Abu Ma’syar, dia
berkata: ‘Yang memasukkan jasad Fatimah ke liang lahat adalah al-‘Abbas, Ali,
dan al-Fadhl bin al-‘Abbas’.
3). Pada tahun tersebut juga wafat Abdullah
bin Abi Bakr bin Abi Quhafah, konon beliau terkena sebuah anak panah di tanah
Thaif ketika sedang bersama Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam), beliau
di panah oleh Abu Mihjan. Pada awalnya luka akibat panah tersebut telah sembuh,
akan tetapi pada bulan Syawwal beliau kembali di timpa penyakit akibat luka
tersebut (penyakit dari luka tersebut kambuh), dan karena sebab penyakit itulah
beliau wafat.
4). Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Zaid, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Ali, dia berkata: ‘Telah
menceritakan kepada kami Abu Mi’syar, Muhammad bin Ishaq, dan Juwairiyyah bin
Asma’…, mereka berkata: ‘Pada tahun ketika Abu Bakar di bai’at oleh kaum
muslimin, naik tahta-lah di negeri Persia Kisra Yazdajurd’. Wallahu A’lam Bish-Shawab.
Ini adalah sebagian kejadian yang terjadi
pada tahun 11 hijriyyah. Dan Insya Allah pada artikel selanjutnya saya akan
melanjutkan kisah mengenai masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq (Radhiyallahu
‘Anhu).
Was-Salam.