Gambar oleh WikimediaImages dari Pixabay |
Bismillah…
Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala
Rasulillah.
Berkata Imam Ibnul Jauziy (Rahimahullah)
di dalam kitabnya al-Muntazham fi Tarikhil Muluki wal Umam mengenai awal
mula kemunculan al-Aswad al-Ansi: “Berkata Abu Muwaihibah bekas budak
Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam): ‘Ketika Rasulullah pulang
dari hajinya (haji wada’), tersebarlah berita bahwa beliau telah ditimpa sebuah
penyakit sepulangnya dari berhaji. Maka pada saat itulah (para pengecut yang
mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi muncul) al-Aswad mengumumkan
kemurtadannya di Yaman, begitu juga dengan Musailamah di Yamamah.
Tidak membutuhkan waktu lama hingga kabar
mengenai kemurtadan keduanya di dengar oleh Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam). Lalu tidak lama kemudian seseorang yang bernama Thulaihah juga
ikut mengumumkan kemurtadannya di daerah tempat tinggal suku Bani Asad. Murtadnya
Thulaihah ini terjadi setelah Rasulullah sembuh dari penyakitnya’”.
BACA JUGA:
KEMUNCULAN AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 1).
KEMUNCULAN AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 3).
Ibnul Jauziy juga berkata mengenai penyakit
yang menimpa Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam): “Rasulullah (Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam) tertimpa sebuah penyakit sepulangnya beliau dari berhaji
(pada saat inilah Musailamah dan al-Aswad murtad), lalu tidak lama kemudian
beliau sembuh (dan pada saat inilah Thulaihah murtad), dan setelah kesembuhan
beliau tersebut, beliau kembali sakit yang dimana sakitnya kali ini adalah
sakit yang membawa beliau kepada kematian”.
Berkata Ibnu Jarir (Rahimahullah) di
dalam kitabnya: “…Maka pada saat para sahabat bersiap-siap untuk pergi ke Syam
(yakni pada saat pasukan Usamah bersiap-siap pergi ke Syam) mulailah Rasulullah
(Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) merasakan sakit yang akan membawa beliau
kepada kematian, penyakit ini muncul di akhir bulan Shafar atau pada bulan
Rabiul Awwal”.
Ibnu Jarir juga membawakan beberapa riwayat
lain mengenai permulaan munculnya penyakit yang membawa Nabi kepada kematian,
beliau berkata: “Telah menceritakan kepada kami Ibnu Sa’ad, dia berkata: ‘Telah
menceritakan kepadaku pamanku Ya’qub bin Ibrahim, dia berkata: ‘Telah mengkabarkan
kepada kami Saif, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah
dari bapaknya, dia berkata: ‘Rasulullah di timpa oleh suatu penyakit yang
membawa beliau kepada kematian pada akhir bulan Muharram’”.
Ibnu Jarir melanjutkan: “Berkata al-Waqidiy:
‘Awal-mula Rasulullah di timpa sebuah penyakit adalah pada 2 hari terakhir dari
bulan Shafar’”.
Ibnul Jauziy berkata: “Saif bin Umar
meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali dan Ibnu Abbas (Radhiyallahu ‘Anhuma)
bahwa pertama kalinya ada seseorang yang murtad itu terjadi pada saat
Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) masih hidup. Dan yang pertama
kali mengumumkan bahwa dirinya telah murtad adalah al-Aswad al-Ansi di
tengah-tengah suku Mudzhij, Musailamah dari suku Bani Hanifah, dan Thulaihah
dari suku Bani Asad”.
Adapun Ibnu Jarir maka beliau berkata: “Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa’ad, dia berkata: ‘Telah menceritakan
kepadaku pamanku, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Saif ibn Umar,
dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami al-Mustanir bin Yazid an-Nakha’iy,
dari Urwah bin Ghaziyyah ad-Datsiniy, dari adh-Dhahhak bin Fairuz ad-Dailamiy,
dari ayahnya dia berkata: ‘Sesungguhnya fenomena kemurtadan yang pertama kali
muncul dalam Islam terjadi di negeri Yaman pada saat Rasulullah (Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam) masih hidup.
Pelakunya adalah Dzul Khimar ‘Abhalah bin
Ka’ab – orang ini adalah al-Aswad al-Ansi – dia murtad di tengah-tengah suku
Mudzhij. Dia murtad setelah Rasulullah melaksanakan Haji Wada’.
Konon al-Aswad ini adalah seorang dukun
sekaligus penipu yang sangat handal, dia sering membuat pertunjukan yang sangat
menakjubkan dengan kemampuannya tadi, dia juga adalah seseorang yang mampu
mengambil hati orang lain hanya dengan kata-katanya.
Dia pertama kali muncul di sebuah daerah
yang bernama Kahf Khuban, daerah ini seakan-akan telah menjadi rumahnya, karena
di daerah itulah dia lahir dan tumbuh besar. Dan pada saat dia muncul, seketika
suku Mudzhij langsung memberikan sumpah setia mereka kepadanya, begitu juga
halnya dengan penduduk Najran.
Maka ketika mereka telah merasa kuat,
mereka langsung bergerak menuju negeri Najran, dan sesampainya rombongan al-Aswad
disana, mereka segera mencopot dan mengeluarkan ‘Amr bin Hazm juga Khalid bin
Said bin al-‘Ash dari jabatan mereka (dimana ‘Amr bin Hazm adalah wakil
Rasulullah yang beliau tunjuk untuk mengurusi urusan rakyat Najran, juga
sebagai petugas pengumpul sedekah disana. Adapun Khalid bin Said, maka beliau
adalah wakil Rasulullah sekaligus petugas pengumpul sedekah bagi daerah yang
terletak antara Najran dan Zabid)…
…Dan al-Aswad tidak berdiam diri di kota
Najran dalam waktu yang lama karena setelah dia mengambil kota Najran dia
segera berangkat menuju kota Shan’a, dan sesampainya dia di sana dia langsung
bisa merampasnya dari tangan kaum muslimin.
Ada seorang sahabat Nabi yang bernama
Farwah bin Musaik yang menulis sebuah surat kepada Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi
Wa Sallam), yang dimana isi surat tersebut adalah pemberitahuan akan apa
yang telah diperbuat al-Aswad di negeri Yaman, juga informasi bahwa al-Aswad
telah menguasai kota Shan’a. dan surat ini adalah surat pertama yang sampai
kepada Nabi mengenai pemberontakan yang dilakukan oleh al-Aswad.
Lalu ternyata ada sebagian kecil dari
anggota suku Mudzhij yang masih tetap berpegang teguh dengan keislamannya, dan
mereka semua segera bergabung dengan Farwah bin Musaik. Akan tetapi ternyata
al-Aswad sama sekali tidak tertarik pada sekelompok kecil orang yang bersama
Farwah, karena dia sama sekali tidak mengirimkan sepucuk suratpun kepada Farwah
bin Musaik, juga karena al-Aswad menganggap bahwa kelompok kecil yang saat itu
berdiri bersama Farwah sama sekali tidak bisa membawakan keburukan padanya. Dan
pada saat itulah seluruh kerajaan Yaman tunduk padanya”. Wallahu A’lam
Bish-Shawab.
Insya Allah kisah mengenai al-Aswad akan
berlanjut pada artikel selanjutnya.
Was-Salam.
0 comments:
Post a Comment