Wednesday, September 1, 2021

KEISLAMAN SUKU-SUKU YAMAN (BAG, 2).

 

Gambar oleh Rajesh Balouria dari Pixabay 

Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Pada artikel kali ini saya akan menceritakan mengenai keislaman salah satu suku yang berasal dari daerah Najran, suku ini bernama suku Banu ‘Abdil Madan.

Dan sebagaimana kisah pada artikel yang lalu, artikel kali ini saya ambil juga kisahnya dari buku karangan syaikh Shafiyyur Rahman yang berjudul Raudhatul Anwar fi Sirati an-Nabiyyil Mukhtar.

BACA JUGA:

KEISLAMAN SUKU-SUKU YAMAN (BAG, 1).

KEISLAMAN SUKU-SUKU YAMAN (BAG, 3).

Kisahnya sebagai berikut…

Berkata syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfuriy: “Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) mengutus Khalid bin Walid menuju daerah Najran, lebih tepatnya menuju perkampungan tempat menetapnya suku Banu ‘Abdil Madan.

Beliau mengutus Khalid ini pada tahun 10 Hijriyah, di bulan Rabiul Akhir pada tahun tersebut.

Beliau memerintahkan Khalid agar mengajak seluruh anggota suku Bani ‘Abdil Madan untuk memeluk Islam selama 3 hari penuh, dan jika ternyata setelah berlalu 3 hari penuh mereka tetap enggan untuk memeluk Islam, Nabi memerintahkan Khalid untuk memerangi mereka pada hari keempatnya.

Setelah menerima instruksi dan arahan yang cukup dari Nabi, berangkatlah Khalid bersama sekelompok pasukan penunggang kuda menuju ke daerah Najran tempat tinggalnya suku Bani ‘Abdil Madan.

Dan sesampainya Khalid bersama teman-temannya disana, Khalid segera memerintahkan pasukannya untuk menyebar ke seluruh penjuru kampung agar dakwah ini bisa menyebar dengan cepat.

Para sahabat Khalid sendiri selama mereka berkeliling diantara rumah penduduk, mereka meneriakkan kalimat berikut: “Masuk Islamlah kalian, maka kalian akan selamat!”.

(maksud dari kalimat tersebut bukanlah ajakan agar mereka bisa selamat dari di perangi oleh Khalid dan pasukannya, yakni seruan tersebut bukanlah sebuah ancaman, melainkan sebuah seruan agar mereka mau memeluk Islam, dan dengan masuk Islamnya mereka, maka mereka akan selamat dari panasnya api neraka. Wallahu A’lam Bish-Shawab.)

Syaikh Shafiyyur Rahman melanjutkan: “…(dan tidak seperti suku Hamadan) Ternyata seluruh anggota suku Bani ‘Abdil Madan bersedia untuk memeluk Islam dengan suka rela di bawah bimbingan Khalid bin Walid.

Maka setelah mendengar akan kesediaan mereka untuk memeluk Islam, Khalid pun menetap beberapa waktu di kampung tersebut untuk mengajari anggota suku tersebut ajaran-ajaran Islam yang mulia.

Khalid juga tidak lupa untuk mengirimi Rasulullah sebuah surat, dimana beliau memberitahu Nabi pada surat tersebut akan keislaman suku Bani ‘Abdil Madan.

Dan setelah membaca surat dari Khalid tadi, Nabi langsung mengirim surat balasan yang berisi perintah agar Khalid segera pulang ke Madinah sembari membawa sebagian anggota suku tersebut bersamanya, agar beliau bisa berbincang dengan mereka.

Sesampainya para utusan suku Bani ‘Abdil Madan tadi di Madinah, Nabi segera berbincang dengan mereka. Nabi bertanya kepada mereka: {“Dengan cara apa dahulu kalian bisa menang atas orang-orang yang menyerang kalian?”}.

Mereka menjawab: “Kami dahulu bisa menang atas mereka dengan cara bersatu dan tidak tercerai berai, juga kami dahulu tidak pernah mendzalimi ataupun memulai penyerangan terhadap suku lain terlebih dahulu”.

Nabi menimpali jawaban mereka tersebut dengan berkata: {“Kalian benar”}. Setelah itu beliau menunjuk seseorang yang bernama Qais bin al-Hushain untuk menjadi pemimpin mereka (para utusan tadi).

Para utusan tersebut pulang ke negeri mereka pada akhir bulan Syawwal atau permulaan bulan Dzul Qa’dah.

Kemudian Nabi memutuskan untuk mengirim sahabat ‘Amr bin Hazm menuju perkampungan suku Bani ‘Abdil Madan untuk lebih memperdalam pengetahuan mereka mengenai agama Islam.

Beliau menyuruh ‘Amr untuk mengajari mereka syariat-syariat Islam, juga sunnah-sunnah Nabi, dan seluruh ajaran-ajaran Islam yang lain. Beliau juga mengangkat ‘Amr sebagai petugas pengumpul sedekah yang dibayarkan oleh anggota suku tersebut…”. Wallahu A’lam Bish-Shawab.

Kisah mengenai keislaman suku yang lain Insya Allah akan saya ceritakan pada artikel selanjutnya.

Was-Salam.

 

 

0 comments:

Post a Comment