Wednesday, September 15, 2021

KEMUNCULAN AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 1).

 

Gambar oleh jplenio dari Pixabay 

Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Ibnu Ishaq (Rahimahullah) berkata: “Telah menceritakan kepadaku Zaid dari Abdullah bin Qusaith dari ‘Atha bin Yasar atau saudaranya Sulaiman bin Yasar dari Abu Said al-Khudriy (Radhiyallahu ‘Anhu), beliau berkata: ‘Suatu hari aku mendengar Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) sedang berpidato di atas mimbarnya, beliau bersabda: {“Wahai sekalian manusia, sungguh diriku telah melihat malam Lailatul Qadr (maksudnya adalah bahwa beliau telah diperlihatkan oleh Allah (‘Azza Wa Jalla) mengenai kapan dan di hari apa malam Lailatul Qadr tersebut akan turun di hari beliau berpidato tersebut), akan tetapi ternyata setelah itu aku pun di buat lupa perihal mimpiku tersebut, aku juga telah melihat (dalam mimpi beliau) di kedua lenganku terdapat 2 gelang yang terbuat dari emas, ketika melihat keduanya aku sama sekali tidak menyukainya, maka aku pun meniup kedua gelang tadi dan seketika keduanya terbang. Maka aku pun menakwilkan (menafsirkan) bahwa kedua gelang tadi adalah 2 orang pendusta ini, orang Yaman dan orang Yamamah”}.

Sanad hadits ini hasan (yakni kita bisa mempercayai bahwa hadits ini benar-benar perkataan Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)), hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (3/86) dan Abu Ya’la (2/326) nomor (1063).

BACA JUGA:

BEBERAPA KEJADIAN PENTING YANG TERJADISEBELUM KEMUNCULAN AL-ASWAD AL-ANSI. 

KEMUNCULAN AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 2).

Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa yang di maksud oleh Nabi dalam sabdanya yang berbunyi {“Maka aku pun menakwilkan bahwa kedua gelang tadi adalah 2 orang pendusta ini, orang Yaman dan orang Yamamah”} adalah al-Aswad al-Ansi sebagai orang yang berasal dari Yaman, dan Musailamah al-Kadzdzab yang berasal dari Yamamah.

Ibnu Ishaq juga menyebutkan sebuah hadits lagi setelah beliau menyebutkan hadits di atas, hadits tersebut berbunyi sebagaimana berikut, beliau berkata: “Dan telah menceritakan kepadaku pula orang-orang yang aku sama sekali tidak meragukan akan kebenaran perkataan mereka bahwa mereka mendengar Abu Hurairah (Radhiyallahu ‘Anhu) berkata: ‘Aku telah mendengar Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) bersabda: {“Tidak akan datang hari kiamat hingga keluar 30 sosok Dajjal (Dajjal dalam bahasa arab berarti pendusta, jadi Dajjal yang dimaksud oleh Nabi bukanlah Dajjal yang nanti akan di bunuh oleh Nabi Isa (‘Alaihis Salam)), dimana semuanya mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi”}.

Sanad hadits kedua ini lemah atau dhaif (masih diragukan apakah ini benar-benar perkataan Nabi atau bukan?), hadits ini sendiri di riwayatkan oleh Imam Bukhari (13/181), Imam Muslim (4/2239-2240), Imam Ahmad (2/313), dan Imam Abu Daud (4/121).

Kedua hadits diatas disebutkan pula oleh Imam as-Suhailiy (Rahimahullah) di dalam kitabnya. Imam Ibnu Jarir menyebutkan dalam kitabnya sebuah hadits yang senada dengan hadits pertama di atas, bagaimanakah bunyi hadits tersebut?.....

Hadits tersebut di bawakan oleh Imam Ibnu Jarir ath-Thabariy (Rahimahullah) di dalam kitabnya Tarikhul Umam wal-Muluk, beliau berkata: “Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah, dia berkata: ‘Telah mengkabarkan kepadaku pamanku Ya’qub, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepadaku Saif, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin al-A’lam, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, beliau berkata: ‘Dahulu Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) telah memutuskan untuk memberangkatkan pasukan Usamah akan tetapi ternyata keberangkatan pasukan tersebut tidak terwujud, hal tersebut disebabkan oleh penyakit yang menimpa Rasulullah juga murtadnya Musailamah dan al-Aswad.

Belum lagi adanya sebuah keributan yang di timbulkan oleh orang-orang munafik, yang dimana mereka semua memprotes kepemimpinan Usamah (karena sebagaimana yang pernah saya sebutkan dalam artikel saya yang berjudul ‘Kisah sang G.O.A.T sejati, pemberangkatan pasukan Usamah’ bahwa umur Usamah pada saat di jadikan pemimpin oleh Rasulullah tersebut hanyalah 18 tahun, sementara di dalam pasukannya terdapat pembesar-pembesar sahabat yang kebanyakan dari mereka pastinya telah berumur senja. Maka sebab itulah orang-orang munafik berkoar-koar memprotes keputusan Rasulullah ini).

Hingga akhirnya kabar mengenai protes orang-orang munafik ini sampai di telinga Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam), maka keluarlah Nabi (dari rumahnya) sembari (berusaha) menegakkan kepalanya karena rasa pening yang beliau rasakan berkat timbulnya berbagai masalah di atas, beliau juga sekaligus berniat untuk menceritakan perihal mimpinya yang beliau lihat pada saat beliau tidur di rumah Aisyah.

Beliau bersabda: {“Sungguh tadi malam aku telah bermimpi melihat pada kedua lenganku terdapat 2 gelang yang terbuat dari emas, maka karena aku tidak menyukai keduanya, maka aku pun meniup kedua gelang tadi, dan seketika keduanya terbang. Maka aku pun menakwilkan bahwa kedua gelang tadi adalah (perumpamaan) kedua orang pendusta ini – orang yang berasal dari Yamamah dan orang yang berasal dari Yaman -. Dan sungguh aku juga telah mendengar bahwa sebagian orang ada yang memprotes kepemimpinan Usamah!, dan sungguh jika mereka memprotes kepemimpinannya, maka pasti mereka juga dahulu telah memprotes kepemimpinan ayahnya!. Walaupun ayahnya adalah seseorang yang benar-benar pantas diangkat menjadi seorang pemimpin pasukan, dan sungguh Usamah ini juga benar-benar adalah seseorang yang pantas diangkat sebagai pemimpin pasukan pula. Maka oleh karena itu berangkatkanlah pasukan Usamah!”}.

Beliau juga menambahkan: {“Allah melaknat orang-orang yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai masjid”}.

Maka setelah itu keluarlah Usamah bersama pasukannya hingga mereka sampai di daerah perbatasan negeri Syam, dan sesampainya beliau di sana, beliau segera memerintahkan kepada pasukannya agar mendirikan tenda. Dan pada saat itulah Thulaihah al-Asadiy (orang ini sama seperti al-Aswad dan Musailamah, dia murtad dan mengaku sebagai Nabi yang diutus pada saat Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) masih hidup) muncul dan akibatnya pergerakan pasukan Usamah ini pun menjadi lamban disebabkan kemunculan Nabi palsu tersebut.

Penyakit Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) sendiri semakin hari semakin parah dan akibatnya pergerakan pasukan Usamah pun terhenti… keadaan terus seperti itu hingga Allah (‘Azza Wa Jalla) mewafatkan NabiNya (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)”. Wallahu A’lam Bish-Shawab.  

Insya Allah kisah mengenai kemunculan al-Aswad akan berlanjut ke artikel selanjutnya.

Was-Salam.         

 

0 comments:

Post a Comment