Saturday, September 25, 2021

BEBERAPA KEJADIAN YANG TERJADI DI TAHUN 11 HIJRIYYAH.

 

Gambar oleh jplenio dari Pixabay 


Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai apa saja yang terjadi setelah pembunuhan al-Aswad al-Ansi. Sebenarnya tidak banyak hal baru yang akan saya sampaikan di sini karena sebagian besarnya telah saya sampaikan di awal pembahasan mengenai murtadnya al-Aswad al-Ansi. Oleh karena itu saya mungkin akan menambahkan beberapa informasi mengenai apa saja yang terjadi di tahun 11 hijriyyah yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kisah al-Aswad al-Ansi.

BACA JUGA:

TERBUNUHNYA AL-ASWAD AL-ANSI (BAG, 6).

KEMBALI KE MASA LALU.

Berkata Ibnu Katsir (Rahimahullah): “Berkata Saif bin Umar: ‘Dari al-Mustanir, dari Urwah, dari adh-Dhahhak, dari Fairuz, dia berkata: ‘Ketika kami membunuh al-Aswad, keadaan (di Yaman) kembali sebagaimana semula, dan kami juga memutuskan untuk mengangkat (sahabat) Mu’adz bin Jabal sebagai pemimpin kami dan beliaulah yang menjadi imam sholat berjamaah kami di Shan’a pada waktu itu. Akan tetapi demi Allah, 3 hari setelah kami menunjuk beliau untuk menjadi imam sholat sekaligus pemimpin umum bagi kami, tiba-tiba datang kabar bahwa Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) telah wafat. Maka semenjak hari itu keadaan kembali menjadi kacau, dan kami pun mengingkari sebagian besar perkara yang dimana dahulu kami mempercayai perkara-perkara tersebut. Pada waktu itu tanah Yaman benar-benar bergoncang dengan hebatnya!”.

Ibnu Katsir (Rahimahullah) melanjutkan: “Dan telah kami sebutkan sebelumnya bahwa kabar mengenai (wafatnya) al-Ansi sampai ke telinga Abu Bakar pada penghujung bulan Rabiul Awwal setelah beliau mempersiapkan keberangkatan pasukan Usamah. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa kabar gembira mengenai terbunuhnya al-Aswad al-Ansi datang di pagi hari ketika Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) wafat. Walaupun begitu, pendapat pertama adalah pendapat yang paling banyak di pegang oleh para ulama. Wallahu A’lam”.

Adapun kejadian-kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kisah al-Aswad akan tetapi terjadi di tahun 11 hijriyyah adalah sebagaimana berikut…

Berkata Ibnu Jarir ath-Thabariy (Rahimahullah): “Kejadian-kejadian yang terjadi di tahun 11 hijriyyah:

1). Berkata al-Waqidiy: ‘Pada tahun ini -yaitu tahun 11 hijriyyah- datanglah sebuah rombongan dari suku an-Nakha’ menemui Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) di pertengahan bulan Muharram. Mereka di pimpin oleh seseorang yang bernama Zurarah bin ‘Amr. Dan mereka ini adalah rombongan para utusan yang paling terakhir datang menemui Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)’.

2). Pada tahun ini juga meninggal putri Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) yang bernama Fatimah (Radhiyallahu ‘Anha). Beliau meninggal pada malam selasa tanggal 3 Ramadhan (wallahu a’lam). Beliau pada saat meninggalnya itu berumur 29 tahun…

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari az-Zuhriy, dari Urwah, dia berkata: ‘Jarak antara meninggalnya Fatimah dengan meninggalnya Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) adalah 6 bulan.

Berkata al-Waqidiy: ‘Pendapat ini lebih kuat menurut kami’.

Jasad beliau yakni Fatimah di mandikan oleh (sahabat) Ali dan (shahabiyat) Asma’ bintu Umais (Radhiyallahu ‘Anhum).

Dan telah menceritakan kepadaku pula Abdurrahman bin Abdil Aziz bin Abdillah bin Utsman bin Hanif, dari Abdullah bin Abi Bakr bin ‘Amr bin Hazm, dari Umrah anak perempuan Abdurrahman, beliau berkata: ‘Yang menjadi imam ketika men-shalati jenazah Fatimah adalah (sahabat) al-‘Abbas bin Abdil Muththalib (Radhiyallahu ‘Anhu).

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Zaid, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Ali dari Abu Ma’syar, dia berkata: ‘Yang memasukkan jasad Fatimah ke liang lahat adalah al-‘Abbas, Ali, dan al-Fadhl bin al-‘Abbas’.

3). Pada tahun tersebut juga wafat Abdullah bin Abi Bakr bin Abi Quhafah, konon beliau terkena sebuah anak panah di tanah Thaif ketika sedang bersama Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam), beliau di panah oleh Abu Mihjan. Pada awalnya luka akibat panah tersebut telah sembuh, akan tetapi pada bulan Syawwal beliau kembali di timpa penyakit akibat luka tersebut (penyakit dari luka tersebut kambuh), dan karena sebab penyakit itulah beliau wafat.

4). Dan telah menceritakan kepadaku Abu Zaid, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Ali, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Abu Mi’syar, Muhammad bin Ishaq, dan Juwairiyyah bin Asma’…, mereka berkata: ‘Pada tahun ketika Abu Bakar di bai’at oleh kaum muslimin, naik tahta-lah di negeri Persia Kisra Yazdajurd’. Wallahu A’lam Bish-Shawab.  

Ini adalah sebagian kejadian yang terjadi pada tahun 11 hijriyyah. Dan Insya Allah pada artikel selanjutnya saya akan melanjutkan kisah mengenai masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq (Radhiyallahu ‘Anhu).

Was-Salam.         

 

0 comments:

Post a Comment