Gambar oleh Dreamy_Photos dari Pixabay. |
Bismillah…
Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala
Rasulillah.
Alhamdulillah pada artikel yang lalu saya
telah menyelesaikan kisah mengenai asal-muasal kemunculan Musailamah
al-Kadzdzab, juga kisah mengenai hal-hal pendukung yang telah mendukung gerakan
Musailamah untuk menjadi besar pamornya dikalangan masyarakat jazirah arab,
terkhusus suku Bani Hanifah.
Dan Insya Allah pada artikel kali ini saya
akan melanjutkan kisah mengenai pergerakan Khalid bin Walid (Radhiyallahu ‘Anhu)
bersama pasukannya demi melaksanakan misi yang diembankan oleh Abu Bakar (Radhiyallahu
‘Anhu) kepada mereka, yaitu menumpas gerakan kemurtadan.
Setelah Khalid bertemu dengan Abu Bakar di
kota Madinah, dan juga setelah Abu Bakar memaafkan kesalahan yang diperbuat
oleh Khalid dan pasukannya terhadap Malik bin Nuwairah dan sahabat-sahabatnya. Beliau
yakni Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu), mendapatkan kabar dari Tsumamah
bin Utsal, dimana Tsuamamah memberitahu beliau bahwa gerakan kemurtadan
Musailamah semakin membesar dari hari ke hari. Selain itu, Tsumamah juga
meminta agar pasukan Islam segera diberangkatkan menuju negeri Yamamah demi
menumpas gerakan kesesatan tersebut…
BACA JUGA:
AWAL-MULA KEMUNCULAN MUSAILAMAH AL-KADZDZAB (BAG, 2).
IKRIMAH (RADHIYALLAHU ‘ANHU) MENYERANG MUSAILAMAH AL-KADZDZAB.
Berkata Ibnul Jauziy (Rahimahullah) di dalam kitabnya mengenai surat pemberitahuan Tsumamah diatas, beliau berkata: “Dan sebelumnya (yakni sebelum kedatangan Khalid ke hadapan Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhuma)) Tsumamah bin Utsal al-Hanafiy telah mengirimkan surat kepada Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu) yang berisikan kabar bahwa gerakan kemurtadan Musailamah telah semakin menguat dari hari ke hari.
Maka oleh karenanya Abu Bakar pun mengutus
Ikrimah bin Abi Jahl bersama pasukannya, kemudian beliau mengutus kembali (sebagai
pasukan tambahan untuk Ikrimah dan Tsumamah) Syarhabil bin Hasanah bersama
pasukannya…”.
Kedua pasukan ini beliau utus sebelum
Khalid bin Walid. Ibnu Katsir (Rahimahullah) berkata dalam kitabnya
mengenai hal ini: “…Dan sebelumnya (sebelum keberangkatan Khalid menuju negeri
Yamamah) Abu Bakar telah mengutus Ikrimah bin Abi Jahl dan Syarhabil bin
Hasanah menuju Musailamah al-Kadzdzab…”.
Ibnul Jauziy (Rahimahullah)
melanjutkan kisahnya: “…Disaat Abu Bakar mengutus Syarhabil bin Hasanah, beliau
berkata kepadanya: ‘Bergeraklah engkau hingga engkau dan pasukanmu menyusul
Ikrimah, untuk kemudian satukanlah pasukan kalian berdua dan segeralah
berangkat menuju Musailamah, dan hendaknya Ikrimahlah yang menjadi pemimpin
dalam penyerbuan ini.
Dan jika kalian telah menyelesaikan misi
ini, maka setelah itu berangkatlah kalian berdua menuju suku Qudha’ah, dan dalam
penyerbuan tersebut engkaulah yang menjadi pemimpin atas kedua pasukan’.
Ikrimah sendiri ketika beliau mendengar
akan keberangkatan Syarhabil bin Hasanah bersama pasukannya, beliau pun segera
mempercepat laju pasukannya menuju negeri Yamamah.
Dan sesampainya disana, beliau segera
membantu Tsumamah bin Utsal (yang saat itu sedang kekurangan pasukan karena
masalah internal yang terjadi ditengah-tengah suku Bani Tamim).
(ketika beliau bertemu dengan Tsumamah
tersebut, beliau menyampaikan niatnya untuk menyerbu Musailamah secara langsung
tanpa menunggu kedatangan Syarhabil bin Hasanah bersama pasukannya).
Tsumamah berkata kepada Ikrimah: ‘Janganlah
engkau lakukan (atau wujudkan niatmu tersebut), karena kekuatan Musailamah
tidak bisa lagi dianggap enteng pada saat ini. Dan sungguh aku telah mendengar
kabar bahwa dibelakangmu ada sebuah pasukan tambahan yang sedang bergerak
menuju ke sini (maka tunggulah mereka)’.
Akan tetapi Ikrimah menolak saran dan
nasehat dari Tsumamah, dimana beliau segera menyiapkan pasukannya dan setelahnya
beliau langsung menyerbu Musailamah dan pasukannya. Maka pecahlah peperangan
yang sangat dahsyat diantara kedua belah pihak, hingga sebagian dari pasukan
Islam terluka akibat peperangan tersebut (yang tidak direstui oleh Abu Bakar,
karena bagaimanapun tingginya derajat seseorang, jika mereka tidak menuruti
titah pemimpinnya, maka kehancuranlah yang akan mereka dapatkan pada akhirnya. Dan
hal tersebutlah yang didapatkan oleh sahabat Rasulullah yang mulia ini).
Dan Abu Bakar sendiri ketika mendengar akan
apa yang menimpa pasukan Islam akibat ketergesa-gesaan Ikrimah ini, beliau pun
segera menulis sebuah surat yang beliau peruntukkan bagi Ikrimah, dimana dalam
surat tersebut beliau memerintahkan Ikrimah untuk menjauh dari negeri Yamamah
dan bergerak menuju negeri lainnya yang sedang membutuhkan bantuan juga dalam
menghadapi gerakan kemurtadan…”. Wallahu A’lam Bish-Shawab.
Inilah kisah mengenai upaya penyerangan
Ikrimah (Radhiyallahu ‘Anhu) kepada Musailamah dan pengikutnya yang
dibawakan oleh Imam Ibnul Jauziy (Rahimahullah) di dalam kitabnya. Dan Insya
Allah pada artikel selanjutnya, saya akan menuliskan kisah serupa yang
dibawakan atau yang dituliskan oleh Ibnul Atsir dan Ibnu Jarir (Rahimahumallah)
dalam kitab mereka.
Was-Salam.
0 comments:
Post a Comment