Friday, November 12, 2021

KEGAGALAN SAJAH DALAM MELANCARKAN AKSINYA.

 

Gambar oleh ronbd dari Pixabay.

Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Pada artikel yang lalu saya telah menyebutkan kisah mengenai terbentuknya persekutuan antara Waki’, Malik, dan Sajah. Dimana ketiganya berjanji akan senantiasa saling mendukung satu sama lain, juga sepakat untuk memerangi orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka. Kemudian di akhir artikel saya menyebutkan perkataan Sajah yang dimana wanita ini memerintahkan pengikutnya untuk bersiap dalam melancarkan aksi pertama mereka, aksi ini adalah penyerangan terhadap suku ar-Rabab.

Kisah penyerangan tersebut berbunyi sebagaimana berikut…

Ibnul Atsir (Rahimahullah) berkata dalam kitabnya: “Kemudian pasukan Sajah pun segera berangkat menuju kediaman suku ar-Rabab. Dan sesampainya mereka di sana, mereka bertemu dengan 2 pasukan yang masing-masing berasal dari suku Dhabbah dan suku ‘Abdu Manat (2 suku ini adalah suku cabang dari suku ar-Rabab).

BACA JUGA:

KISAH SAJAH BINTI AL-HARITS DENGAN SUKUBANI TAMIM.

SAJAH BERUNDING DENGAN MUSAILAMAH.

Maka ketika kedua pasukan bertemu, keduanya pun langsung saling menyerang dan tidak lama kemudian berjatuhanlah begitu banyak korban dari kedua belah pihak. Dan kedua belah pihak juga berhasil mengambil tawanan dari pihak musuh mereka masing-masing.

Akan tetapi, pada akhirnya mereka semua pun memutuskan untuk mengadakan perdamaian. Dan di saat kedua belah pihak ini berdamailah Qais bin ‘Ashim menyenandungkan sebuah bait syair yang berisikan penyesalannya terhadap perbuatannya yang menunda-nunda dalam menyerahkan harta zakatnya (kaumnya) kepada Abu Bakar (Radhiyallahu ‘Anhu).

Kemudian setelah Sajah menyelesaikan urusannya dengan suku ar-Rabab, dia pun kembali bergerak bersama pasukannya hingga mereka tiba di sebuah daerah yang bernama an-Nibaj. Dan sesampainya dia di daerah tersebut, pasukannya di serang oleh suku Bani ‘Amr yang di komandoi oleh seseorang yang bernama Aus bin Khuzaimah al-Hujaimiy.

Aus dan pasukannya berhasil menawan 2 orang komandan pasukan milik Sajah, kedua orang tersebut adalah al-Hudzail dan Iqqah. Akan tetapi pada akhirnya Aus pun memutuskan untuk membuat kesepakatan antara dirinya dengan Sajah. Kesepakatan tersebut adalah agar Sajah dan pasukannya tidak menginjakkan kaki mereka lagi di atas tanah Bani ‘Amr. Dan sebagai timbal baliknya, maka Aus akan membebaskan seluruh tawanan yang berhasil dia tawan dari pasukan Sajah untuk kemudian membiarkan mereka kembali kepada saudara-saudara mereka”.

Inilah 2 kisah mengenai aksi yang dilakukan oleh Sajah yang dibawakan oleh Imam Ibnul Atsir (Rahimahullah) dalam kitabnya. Adapun Ibnu Jarir (Rahimahullah), beliau membawakan versi yang sedikit lebih terperinci mengenai kisah yang terjadi antara Sajah dengan Aus di atas. Kisahnya sebagaimana berikut…

Ibnu Jarir (Rahimahullah) berkata: “Kemudian (setelah Sajah menyelesaikan urusannya dengan suku ar-Rabab) Sajah kembali bergerak bersama pasukannya hingga mereka tiba di sebuah daerah yang bernama an-Nibaj.

Dan sesampainya mereka di sana, tiba-tiba mereka di serang oleh sebuah pasukan yang di komandoi oleh seseorang yang bernama Aus bin Khuzaimah al-Hujaimiy. Dimana pasukan ini terdiri dari anggota suku Bani ‘Amr.

Ketika perang telah berkecamuk anatara kedua belah pihak, seseorang yang berasal dari suku Bani Mazin dan seseorang lagi yang berasal dari suku Bani Wabr yang dikenal dengan sebutan Nasyirah berhasil menawan al-Hudzail. Dan selain al-Hudzail, maka ada seorang komandan milik Sajah lagi yang ditawan oleh Aus dan pasukannya. Sang komandan ini bernama Iqqah, dan yang berhasil menawannya bernama ‘Abdah al-Hujaimiy.

Akan tetapi pada akhirnya kedua belah pihak saling berjanji untuk menahan serangan dan mengadakan gencatan senjata juga untuk saling membebaskan tawanan. Pihak Aus juga menambahkan beberapa persyaratan kepada pihak Sajah, persyaratan tersebut adalah agar pihak Sajah jangan sekali-kali masuk ke tanah suku Bani ‘Amr dan juga jangan menyerang kembali suku Bani ‘Amr untuk ke depannya. Pihak Sajah pun menyetujui persyaratan yang diajukan oleh pihak Aus tersebut.

Maka setelah kedua pihak sepakat, pihak Aus pun membebaskan para tawanannya sekaligus mengambil sumpah dari Sajah dan kedua komandannya di atas agar mereka memegang janji yang telah dibuat, dan agar mereka keluar dari tanah Bani ‘Amr dan jangan mengambil jalur yang melintasi tanah suku tersebut. Pihak Sajah pun melaksanakan janji mereka dengan sebaik-baiknya.

Al-Hudzail sendiri rupanya belum bisa melupakan akan perbuatan yang pernah dilakukan oleh salah seorang dari suku Bani Mazin di atas kepada dirinya. Dan pada saat khalifah Utsman bin ‘Affan terbunuh, al-Hudzail pun bertekad untuk membalas perbuatan orang tersebut. Dimana dia berangkat menuju perkampungan tempat suku Bani Mazin tinggal, dan sesampainya di sana orang-orang Bani Mazin ternyata lebih dulu mendapatinya sekaligus membunuhnya.

(kembali kepada kisah Sajah) ketika al-Hudzail dan Iqqah telah dibebaskan, mereka berdua beserta para pemimpin rombongan Sajah datang menghadap kepada pemimpin mereka, dimana mereka berkata kepadanya: ‘Sekarang apa yang akan engkau perintahkan kepada kami?. Malik dan Waki’ telah kembali rukun dengan kaumnya, maka otomatis mereka tidak akan membantu kita lagi. Mereka berdua memang masih tetap memperbolehkan kita untuk mengunjungi perkampungan mereka, akan tetapi sebagaimana yang telah engkau dengar dan lihat, kaum tadi (suku Bani ‘Amr) telah melarang kita untuk melakukan hal tersebut’.

Sajah menjawab: ‘Kita akan pergi ke negeri Yamamah’.

Mereka berkata: ‘Kekuatan orang-orang Yamamah itu sangatlah besar, dan gerakan Musailamah sendiri sekarang telah semakin kuat dari hari ke hari’.

Sajah menimpali mereka dengan berkata: ‘Hendaknya kalian bergerak menuju negeri Yamamah. Bergeraklah kalian sebagaimana bergeraknya burung Merpati. Karena sungguh ini adalah peperangan yang sangat dahsyat. Dimana kalian tidak akan menuai celaan lagi setelahnya!’”. Wallahu A’lam Bish-Shawab.

Insya Allah kisah akan berlanjut ke artikel selanjutnya.

Was-Salam.

   

 

 

 

0 comments:

Post a Comment