Tuesday, August 24, 2021

“AKAN MENJADI MILIK SIAPAKAH KERAJAAN DZIMAR?”.

 

Pohon, Gambar diambil dari Pixabay.com.

Bismillah…

Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala Rasulillah.

Berkata Ibnu Ishaq: “Konon di dapati pada sebuah batu di negeri Yaman sebuah ukiran yang dipercaya bahwa ukiran ini adalah sebuah nukilan yang diambil dari kitab Zabur, ukiran tersebut berbunyi: “Milik siapakah kerajaan Dzimar? Milik orang-orang Himyar yang baik. Lalu milik siapakah kerajaan Dzimar selanjutnya? Milik orang-orang Habasyah yang jahat. Lalu milik siapakah kerajaan Dzimar selanjutnya? Milik orang-orang Persia yang merdeka. Lalu milik siapakah kerajaan Dzimar selanjutnya? Milik orang-orang Quraisy para pedagang”.

BACA JUGA:

KISAH TERBUNUHNYA KISRA ABRAWAIZ.

APAKAH ARTI DAN KANDUNGAN KATA ‘PERANG’ BAGI MASYARAKAT JAHILIYAH?.

Lalu beliau melanjutkan: “Dzimar sendiri adalah sebutan untuk negeri Yaman atau kota Shan’a secara khusus”.

Ibnu Katsir berkata dalam kitabnya: “Al-Mas’udiy (pengarang kitab Muruj adz-Dzahab wa Ma’adin al-Jauhar) berkata bahwa sebagian penyair ada yang membuat atau merangkai arti ataupun kandungan dari ukiran tadi menjadi bait-bait syair, bait-bait tersebut sebagaimana berikut:

Ketika Dzimar dibangun dikatakan kepadanya ‘engkau ini akan menjadi milik siapa?’…

Maka dia berkata ‘aku akan menjadi milik orang-orang Himyar yang baik’…

Kemudian selang beberapa waktu dia kembali ditanya mengenai hal itu maka dia menjawab…

‘aku akan menjadi milik orang-orang Habasyah yang kotor lagi jahat’…

Kemudian dia kembali ditanya selang beberapa waktu kemudian ‘engkau akan menjadi milik siapa?’…

Maka dia menjawab ‘aku akan menjadi milik orang-orang Persia yang merdeka’…

Kemudian mereka kembali menanyainya selang beberapa waktu kemudian ‘engkau akan menjadi milik siapa?’…

Maka dia menjawab ‘aku akan menjadi milik orang-orang Quraisy para pedagang’…”.

Berkata as-Suhailiy ketika menjelaskan arti atau maksud dari ukiran tadi: “Adapun maksud dari kata “Orang-orang Himyar yang baik” adalah: dikarenakan orang-orang Himyar adalah suatu bangsa yang beragama…

Dan maksud dari kata “Milik orang-orang Persia yang merdeka” adalah: dikarenakan mereka bangsa Persia semenjak kerajaan mereka berdiri melalui tangan seorang raja yang bernama Keyumars mereka tetap bisa mempertahankan kerajaan mereka tersebut di tangan mereka sendiri hingga datangnya Islam. Dimana mereka sama sekali tidak pernah tunduk atau di jajah oleh bangsa lain dan juga mereka sama sekali tidak pernah menyerahkan upeti kepada bangsa lain selama kurun waktu yang sangat panjang tersebut, maka oleh karena itulah mereka disebut sebagai orang-orang yang merdeka”.

Syaikh Abdurrahman al-Wakil berkata: “Bangsa Persia sepakat bahwa sosok yang bernama Keyumars ini adalah raja pertama mereka. Akan tetapi walaupun begitu mereka berbeda pendapat mengenai “siapakah dia sebenarnya?”.

Sebagian bangsa Persia percaya bahwa Keyumars ini adalah anak kandung Nabi Adam (‘Alaihis Salam), sebagian lagi percaya bahwa dia adalah nenek moyang manusia, sebagian lagi mengatakan bahwa dia adalah sosok dari seseorang yang bernama Amim bin Laudz bin Iram bin Sam bin Nuh. Dan mereka bangsa Persia telah banyak menceritakan khurafat-khurafat mengenai dirinya…”.

Lanjut ke perkataan as-Suhailiy, beliau berkata: “Adapun kata ‘Milik orang-orang Habasyah yang jahat”, maka yang dimaksudkan dari perkataan tersebut adalah perbuatan-perbuatan orang-orang Habasyah yang sangat buruk kepada bangsa Yaman, dimana mereka menyebarkan kerusakan disana sekaligus menghancurkan dan memporak-prandakan negeri Yaman. Kelakuan-kelakuan buruk mereka ini tetap berlanjut dan tidak berhenti hingga mereka dengan sangat berani mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan Ka’bah.

Walau nanti di akhir zaman keinginan mereka tersebut akan tercapai di hari ketika al-Qur’an diangkat ke atas langit, dan dada-dada manusia telah kosong dari iman…”.

Syaikh Abdurrahman al-Wakil berkata: “Mungkin yang dimaksud oleh as-Suhailiy dari perkataannya yang berbunyi “walau nanti di akhir zaman keinginan (orang-orang Habasyah untuk menghancurkan Ka’bah) mereka tersebut akan tercapai” adalah sebuah hadits yang berbunyi: {“Biarkanlah orang-orang Habasyah selama mereka tidak mengganggu kalian, karena sungguh isi Ka’bah tidak akan di keluarkan dari tempatnya kecuali melalui tangan Dzu as-Suwaiqatain yang berasal dari Habasyah”}. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang lemah (maksudnya adalah hadits ini diragukan keasliannya sebagai perkataan Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam))”.

As-Suhailiy melanjutkan: “Perkataan ini yang ditemukan ukirannya pada sebuah batu di percaya sebagai perkataan Nabi Hud (‘Alaihis Salam) yang ditemukan pada mimbar beliau, dan mimbar tersebut terletak di sisi kuburan beliau, dimana pada asalnya mimbar tersebut tertutup oleh pasir hingga datanglah angin kencang yang bertiup hingga menyingkap mimbar tadi dan akhirnya bisa terlihat jelas oleh orang-orang.

Kejadian tersebut terjadi beberapa tahun sebelum ratu Bilqis naik tahta…

Dan dikatakan bahwa kota Dzimar ini dibangun oleh seseorang yang bernama Syamir bin al-Umluk, nama al-Umluk sendiri adalah Malik ibn Dzil Manar.

Dzimar ini juga biasa disebut dengan Dzafar. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “Siapa yang memasuki Dzafar maka dia akan berbicara memakai bahasa Himyar”. Wallahu A’lam Bish-Shawab.

Insya Allah kisah mengenai agama Islam di Yaman akan saya kisahkan pada artikel selanjutnya.

Was-Salam.

 

 

 

0 comments:

Post a Comment