Balon Udara, Gambar diambil dari Pixabay.com. |
Bismillah…
Alhamdulillah Wash-Shalatu Was-Salamu ‘Ala
Rasulillah.
Ibnu Jarir dan Ibnul Atsir berkata bahwa
isi dari surat yang Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) peruntukkan
bagi Kisra adalah sebagaimana berikut: {“Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah kepada Kisra raja
Persia, keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk sekaligus beriman
kepada Allah dan rasulNya dan bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah
selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Sesungguhnya aku
menyerumu dengan seruan Allah, dan sungguh aku ini adalah utusan Allah untuk
semua manusia, agar aku bisa memperingati {“Siapa saja yang hidup dan agar
ketetapan (adzab) menjadi pasti bagi orang-orang kafir”}. Maka oleh
karena itu masuk Islamlah engkau, karena jika tidak, maka engkau harus
menanggung dosa semua orang Majusi”}.
BACA JUGA:
ASAL-USUL TERJALINNYA HUBUNGAN ANTARA RASULULLAH DENGAN BADZAN (BAG, 2).
KISAH BADZAN BERSAMA RASULULLAH (SHALLALLAHU
‘ALAIHI WA SALLAM) (BAG, 2).
Berkata Ibnu Jarir: “Setelah Kisra membaca
surat dari Rasulullah tersebut, dia segera merobeknya dan berkata: ‘Dia
menuliskan ini semua kepadaku padahal dia hanyalah seorang hamba sahayaku!’”.
Ibnu Jarir melanjutkan: “Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Humaid, dia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Salamah
dari Muhammad bin Ishaq dari Abdullah bin Abi Bakr dari az-Zuhriy dari Abu
Salamah bin Abdur Rahman bin Auf bahwasanya Abdullah bin Hudzafah mendatangi
Kisra sembari membawa surat dari Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)
yang beliau peruntukkan bagi Kisra, dan setelah Kisra membaca surat tersebut
dia langsung merobeknya. Maka Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam)
bersabda: {“Kerajaannya sungguh akan dirobek-robek pula!”} ketika beliau
mendengar kabar bahwa Kisra merobek suratnya.
Kemudian setelah itu Kisra mengirimkan
sebuah surat kepada Badzan yang menjadi gubernurnya di Yaman yang bunyinya
sebagaimana berikut: “Hendaknya engkau mengirimkan 2 orang kuat lagi kasar dari
prajuritmu menuju ke negeri Hijaz tempat lelaki yang mengirimiku surat ini, dan
sesampainya mereka berdua disana hendaknya mereka berdua membawa dan menyeret
lelaki ini ke hadapanku!!”.
Adapun Ibnu Ishaq maka beliau berkata: “Kisra
menulis sebuah surat kepada Badzan yang isinya: ‘Sesungguhnya aku telah
mendengar suatu kabar mengenai kemunculan seorang lelaki dari suku Quraisy di
Makkah, dimana dia keluar sembari mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi. Maka
hendaknya engkau keluar sekarang juga menuju Makkah untuk menemuinya dan
menyuruhnya untuk bertaubat, dan jika dia bersedia untuk bertaubat, maka
biarkan dia. Akan tetapi jika dia enggan untuk bertaubat, maka kirimkanlah
kepadaku kepala lelaki itu!!”.
Berkata Ibnul Atsir: “Setelah membaca surat
dari Kisra, Badzan segera mengirim seseorang yang bernama Nabuh (adapun Ibnu
Jarir beliau menuliskan bahwa nama orang ini adalah Babawaih), dia adalah seseorang
yang sangat ahli dalam menulis dan menghitung. Badzan juga mengirim orang kedua
yang bernama Khurra Khusrah.
Sebelum mereka berdua berangkat, Badzan
menulis sebuah surat yang diserahkannya kepada kedua utusannya agar nanti
sesampainya mereka berdua di negeri tempat tinggal orang tersebut (Nabi
Muhammad) hendaknya mereka berdua menyerahkan surat tadi kepadanya, adapun
surat itu sendiri berisi perintah agar hendaknya dia mengikuti kedua orang
utusan tadi pergi menuju ke negeri Persia dan menghadap Kisra disana.
Badzan juga memberi tugas khusus bagi Nabuh
agar dia memberinya kabar mengenai sosok Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam). Setelah semuanya selesai berangkatlah kedua utusan tadi menuju
negeri Hijaz.
Orang-orang Quraisy sendiri ketika mereka
mendengar akan kemarahan Kisra kepada Nabi Muhammad, mereka berkata kepada satu
sama lain: “Bergembiralah kalian karena sang raja diraja Kisra benar-benar
telah serius ingin mengurusi sendiri urusannya (yakni Muhammad, maksudnya adalah
bahwa Kisra telah benar-benar berniat untuk membungkam mulut Nabi Muhammad (Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam)). Kalian wahai sekalian orang Quraisy telah dicukupi
oleh Kisra dari masalah yang dibawa olehnya”.
Adapun Ibnu Jarir maka beliau berkata: “Sebelum
kedua utusan tersebut berangkat, Badzan berkata kepada Babawaih (yakni Nabuh): “Datangilah
negeri tempat tinggal orang ini, dan sesampainya engkau disana ajak bicaralah
dia dan kirimlah kepadaku mengenai kabarnya sekaligus urusannya!”.
Lalu setelah dirasa cukup semua persiapan
yang diperlukan oleh keduanya demi menempuh perjalanan jauh ini, berangkatlah
kedua utusan tadi hingga mereka sampai di negeri Thaif. Di negeri tersebut
mereka menjumpai sekelompok orang dari suku Quraisy di sebuah tanah yang sangat
subur, maka mereka berdua bertanya kepada sekelompok orang Quraisy tadi
mengenai tempat tinggal Nabi Muhammad.
Orang-orang Quraisy tadi segera menjawab
bahwa dia saat ini sedang menetap di kota Madinah, dan ketika mereka berdua
telah beranjak pergi orang-orang Quraisy tadi sangat gembira ketika mengetahui
bahwa Kisra telah memiliki sebuah masalah dengan Nabi Muhammad…”.
Kemudian setelah itu mereka berkata kepada
satu sama lain perkataan yang telah di sebutkan diatas. Wallahu A’lam Bish-Shawab.
Insya Allah kisah ini akan berlanjut di
artikel selanjutnya.
Was-Salam.
0 comments:
Post a Comment